DPR Minta Prabowo Susun Kenaikan Tarif Cukai Rokok untuk Lima Tahun

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta Menteri Keuangan, Prabowo Subianto, untuk merancang kenaikan tarif cukai rokok yang berlaku langsung untuk lima tahun ke depan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kepastian dan stabilitas bagi industri rokok serta meningkatkan penerimaan negara dari sektor tersebut.

Ketua Komisi XI DPR, Dito Ganinduto, menekankan bahwa penetapan tarif cukai rokok secara multi-tahun akan membantu industri dalam merencanakan kegiatan usaha mereka dengan lebih baik. “Dengan kepastian tarif cukai untuk lima tahun, industri dapat melakukan perencanaan jangka panjang yang lebih efektif,” ujarnya.

Dito juga menyebut bahwa kebijakan ini akan memberikan dampak positif terhadap penerimaan negara yang berasal dari cukai rokok. Penerimaan yang stabil dan terprediksi penting untuk mendukung berbagai program pembangunan pemerintah. Selain itu, kebijakan ini juga diharapkan dapat mengendalikan konsumsi rokok di masyarakat, mengingat kenaikan tarif cukai biasanya diikuti oleh penurunan jumlah perokok.

Meski demikian, Dito mengingatkan agar pemerintah juga memperhatikan kesejahteraan petani tembakau dan pekerja di sektor industri rokok. “Kenaikan tarif cukai harus tetap mempertimbangkan dampaknya terhadap mata pencaharian petani dan pekerja di industri rokok. Kita tidak ingin kebijakan ini justru merugikan mereka,” tambahnya.

DPR berharap Kementerian Keuangan segera menyusun dan mengimplementasikan kebijakan ini, sehingga manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat dan industri. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mengoptimalkan penerimaan negara sambil tetap menjaga keseimbangan antara kepentingan kesehatan masyarakat dan keberlangsungan industri.